Hampir setiap orang pernah mengalami nyeri punggung bawah. Rasa nyeri yang dirasakan setiap orang bervariasi dari yang paling ringan hingga yang berat. Nyeri yang dirasakan pun dapat bersifat sementara ataupun menetap. Seringan dan sesingkat apapun nyeri punggung bawah yang dirasakan, nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari – hari seseorang.
Anatomi
Tulang belakang kita terbentuk dari tulang – tulang kecil yang disebut vertebrae, yang disusun bertumpuk. Otot, ligament, saraf, dan discus intervertebra merupakan bagian penunjang dari tulang belakang.
Penyebab
Banyak penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya nyeri punggung bawah. Nyeri terkadang dapat terjadi setelah gerakan tertentu seperti mengangkat atau membengkokan punggung. Penuaan juga memainkan peranan penting pada kondisi punggung. Seiring penuaan yang terjadi pada kita, tulang belakang pun juga ikut menua. Penuaan menyebabkan perubahan degenerative pada tulang belakang. Perubahan – perubahan ini dapat mulai pada usia 30-an atau bahkan lebih muda, dan dapat membuat lebih rentan mengalami nyeri punggung terutama jika kita terlalu berlebihan melakukan aktivitas.
1. Aktivitas Berlebih. Salah satu penyebab yang lebih umum dari nyeri punggung bawah adalah nyeri otot akibat aktivitas berlebih. Otot – otot dan serat ligament dapat terlalu meregang atau cedera.
2. Cedera Discus. Beberapa orang mengalami nyeri punggung bawah yang tidak hilang dalam beberapa hari. Hal ini mungkin berarti terjadi cedera pada discus, yang dapat berupa :
Anatomi
Tulang belakang kita terbentuk dari tulang – tulang kecil yang disebut vertebrae, yang disusun bertumpuk. Otot, ligament, saraf, dan discus intervertebra merupakan bagian penunjang dari tulang belakang.
Penyebab
Banyak penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya nyeri punggung bawah. Nyeri terkadang dapat terjadi setelah gerakan tertentu seperti mengangkat atau membengkokan punggung. Penuaan juga memainkan peranan penting pada kondisi punggung. Seiring penuaan yang terjadi pada kita, tulang belakang pun juga ikut menua. Penuaan menyebabkan perubahan degenerative pada tulang belakang. Perubahan – perubahan ini dapat mulai pada usia 30-an atau bahkan lebih muda, dan dapat membuat lebih rentan mengalami nyeri punggung terutama jika kita terlalu berlebihan melakukan aktivitas.
1. Aktivitas Berlebih. Salah satu penyebab yang lebih umum dari nyeri punggung bawah adalah nyeri otot akibat aktivitas berlebih. Otot – otot dan serat ligament dapat terlalu meregang atau cedera.
2. Cedera Discus. Beberapa orang mengalami nyeri punggung bawah yang tidak hilang dalam beberapa hari. Hal ini mungkin berarti terjadi cedera pada discus, yang dapat berupa :
- Robeknya Diskus. Robekan kecil pada bagian luar dari diskus (annulus) terkadang terjadi pada proses penuaan. Beberapa orang dengan robekan diskus tidak mengalami nyeri sama sekali. Beberapa orang lainnya dapat mengalami nyeri yang menetap hingga berminggu – mingu, berbulan – bulan atau bahkan lebih lama lagi. Sebagian kecil orang mungkin mengalami nyeri konstan yang menetap hingga bertahun – tahun dan cukup menurunkan produktivitas hidup. Kenapa beberapa orang mengalami nyeri dan beberapa lainnya tidak masih belum dipahami dengan baik.
- Herniasi Diskus. Penyebab umum lain adalah bergesernya diskus atau herniasi diskus. Herniasi diskus terjadi ketika bagian seperti jelly yang terletak di tengah (nucleus) menekan cincin luar (annulus). Ketika diskus yang mengalami herniasi menonjol ke saluran spinal, hal ini dapat memberikan tekanan terhadap saraf tulang belakang yang sensitif, dan mengakibatkan nyeri.Karena diskus yang mengalami herniasi pada punggung belakang sering memberikan tekanan pada akar saraf yang mempersarafi tungkai dan kaki, nyeri sering terjadi pada daerah pantat dan turun ke tungkai. Hal ini disebut sciatica. Herniasi diskus sering terjadi akibat mengangkat beban, menarik, membengkokan tulang belakang atau gerakan memutar.
3. Degenerasi Diskus
Seiring berjalannya usia, diskus intervertebra mulai untuk hilang dan menyusut. Pada beberapa kasus, diskus mungkin kolaps seluruhnya dan menyebabkan sendi facet pada vertebra saling bergesekan. Hal ini mengakibatkan nyeri dan kaku. Hal ini disebut osteoarthritis dan dapat menyebabkan masalah punggung lebih lanjut, termasuk spinal stenosis.
4. Spondilolistesis Degeneratif
Perubahan akibat penuaan dan “wear & tear” membuat sendi dan ligament lebih sulit untuk menjaga tulang belakang pada posisi yang tepat. Tulang belakang bergerak lebih dari yang seharusnya dan tulang belakang dapat bergeser ke depan. Jika terjadi pergeseran yang berlebih, tulang mulai menekan saraf spinal dan mengakibatkan nyeri.
5. Spinal Stenosis
Spinal stenosis terjadi ketika ruang di sekitar sumsum tulang belakang menyempit dan membuat tekanan pada sumsum dan saraf spinal.
Ketika diskus intervertebra kolaps dan osteoarthritis terjadi, tubuh merespons dengan pembentukan tulang baru pada sendi facet untuk membantu menopang tulang belakang. Seiring berjalannya waktu, tulang ini mengalami overgrowth (disebut spurs) dapat menyebabkan menyempitnya saluran spinal. Osteoarthritis juga dapat menyebabkan ligament yang menghubungkan tulang belakang menjadi menebal yang juga menyebabkan terjadinya penyempitan saluran spinal.
6. Skoliosis
Skoliosis merupakan suatu abnormalitas kelengkungan tulang belakang yang dapat berkembang ketika anak – anak, paling sering selama usia remaja. Skoliosis juga mungkin berkembang pada pasien yang lebih tua yang menderita arthritis. Deformitas tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung dan mungkin juga gejala tungkai, jika terjadi tekanan pada saraf.
7. Penyebab Lain
Terdapat beberapa penyebab lain nyeri punggung, beberapa di antaranya dapat menjadi serius. Jika anda mengalami penyakit vascular, riwayat kanker, atau nyeri yang selalu ada walaupun aktivitas atau posisi anda minimal, anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter.
sumber :http://orthoinfo.aaos.org/